PURWOKERTO - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto merayakan Dies Natalisnya yang ke-7 dengan semangat memelihara tradisi ilmiah yang kental dalam tema yang diusung "Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto Menjaga Tradisi Ilmiah Dalam Rangka Merawat Jagad Dan Membangun Peradaban".
Salah satu sorotan utama dalam rangkaian perayaan ini adalah diselenggarakannya acara stadium general yang menghadirkan tema "Pengembangan Konsep Aswaja Dalam Konteks Dakwah Kemandirian Umat Bagi Nahdliyin di Era Krisis Global" Pada Rabu (22/11/2023).
Kegiatan Menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. H. Ridwan, S.Ag, Rektor UIN SAIZU Purwokerto, sebagai tokoh yang memaparkan pemikiran dan gagasan seputar tema yang diusung. Dimoderatori oleh Agus Salim, S.Sy., M.H., selaku dosen hukum Syariah UNU Purwokerto.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Wakil Rektor 4 UNU Purwokerto Drs. H. Akhsin Aedi Fanani, M.Ag. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa, dalam era globalisasi mahasiswa justru bisa memanfaatkan moment ini untuk terus bergerak dan berkembang.
"Dalam pengembangan karakter dan jati diri mahasiswa dan mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto tidak boleh lepas dari nilai-nilai Ahlussunnah wa al-Jama'ah atau Aswaja, " Ungkapnya.
Baca juga:
AMAN Berikan Santunan Anak Yatim
|
Kegiatan ini menjadi salah satu simbol dari komitmen UNU Purwokerto dalam menghadirkan diskusi dan pemikiran yang relevan, mendalam, dan bermanfaat bagi perkembangan pemikiran serta spiritualitas umat. Melalui sinergi antara narasumber terkemuka dan moderator berpengalaman, acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan tetapi juga sarana memperkokoh kebersamaan dalam menghadapi tantangan zaman.
Adapun hal itu Dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta kalangan masyarakat yang peduli akan isu-isu keagamaan dan kemanusiaan, acara ini bukan hanya menjadi tempat diskusi tetapi juga menjadi wadah pembelajaran yang substansial.
Para peserta dihadapkan pada wawasan dari para ahli dan tokoh terkemuka di bidangnya, seperti Prof. Dr. H. Ridwan, S.Ag, Rektor UIN SAIZU, yang memberikan kontribusi pemikiran yang mendalam serta terstruktur mengenai pentingnya memahami dan mengembangkan konsep Aswaja dalam konteks kekinian.
"Dalam konteks kemandirian umat, kita harus senantiasa membangun tradisi untuk kerja keras dan bekerja secara optimal, tapi tetap pada jalannya Allah SWT, " Tuturnya.
Prof. Ridwan juga menjelaskan bahwa UNU merupakan bagian dari solusi bangsa dalam beberapa aspek, seperti:
1). Untuk penguatan SDM yang professional dan inklusif,
2). Modernisasi lembaga pendidikan baik formal maupun non formal.
3). Menyebarluaskan dan mengadaptasi perangkat tekhnologi informasi sebagai perangkat dakwah,
4). Penguatan basis sosial, ekonomi dan pendidikan warga NU dalam kerangka membangun self confidence atau rasa percaya diri dan bangga sebagai kader NU sekaligus bangga menjadi bangsa Indonesia.
Stadium General ini menjadi forum penting bagi mahasiswa, dosen, serta selurug civitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto. Sebagai moderator, bapak Agus Salim memandu diskusi dan interaksi yang penuh makna. Beliau memperjelas gagasan serta menjembatani pengetahuan yang dibagikan oleh Prof. Ridwan kepada audiens. Pada akhir paparan Prof. Ridwan, bapak Agus Salim mengatakan bahwa “Kita harus bangga akan diri kita sendiri (sebagai warga NU), baru kesuksesan akan kita rasakan nantinya”.
Giat ini menjadi titik balik bagi UNU Purwokerto dalam memperkuat peranannya sebagai pusat pendidikan tinggi yang tidak hanya mencetak intelektual, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai keagamaan, kepedulian sosial, dan kemanusiaan. Hal ini sejalan dengan tradisi ilmiah yang dijaga dan diperdalam guna merawat jagad serta membangun peradaban yang lebih baik.
UNU Purwokerto berharap bahwa melalui acara stadium general ini, peserta akan meraih wawasan yang berharga dan memperoleh inspirasi dalam menjalankan peran sebagai agen perubahan positif di tengah kompleksitas tantangan global yang dihadapi umat manusia saat ini.
Harapan selanjutnya adalah peserta akan terus terinspirasi dan tergerak untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan mereka agen perubahan yang memberikan dampak positif dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis, inklusif, dan berkeadilan.
(N.Son/Tegar/Djarmanto)